Minggu, 01 April 2012

KOTAK BEKAL MAKANAN JEPANG (BENTO)



Bento dalam bahasa Jepang adalah bekal. Sejak dulu orang Jepang suka membawa bento, baik ke sekolah maupun kantor. bento disajikan dalam satu porsi makan, yang biasanya dibuat di rumah atau dijual di bento-ya (toko bento). Bento umumnya berisi nasi, daging, sayuran, dan acar yang disimpan dalam kotak bento yang ditata menarik agar menggugah selera makan.

Bento pertama kali ditemukan pada periode Kamakura [1185-1333], dimana saat itu berkembang nasi masak yang dikeringkan bernama hoshi-ii [hoshi=kering, ii=makanan]. Pada periode Azuchi-Momoyama [1568-1600] mulai dikenal bento yang disimpan dalam kotak kayu berlapis vernis. Saat itu bento hanya dibawa untuk disantap pada perayaan hanami [melihat bunga sakura] atau acara minum teh. Barulah pada periode Edo [1603-1867] bento mulai dikenal dan berkembang secara luas di kalangan masyarakat. Saat itu orang-orang membawa bento mereka dengan mengikatnya di pinggang, sehingga dikenal dengan nama koshibento [koshi=pinggang, bento=bekal]. Koshibento biasanya berupa onigiri [nasi kepal] yang dibungkus daun bambu. Selain koshibento, ada juga makuno uchi bento [maku=adegan, uchi=antara, bento=bekal], yaitu bento yang disantap ketika menonton pertunjukkan Noh dan Kabuki yang populer pada masa itu.

Memasuki periode Meiji [1868-1912], muncul istilah eki-bento atau yang disingkat dengan ekiben [eki=stasiun, bento=bekal], berupa bento yang dijual di stasiun. Ekiben pertama kali yang dijual di stasiun kereta Utsunomiya prefektur Tochigi pada tahun 1885. Saat itu ekiben yang dijual berisi dua buah onigiri dan sebuah takuan [acar/asinan lobak] yang dibungkus menggunakan daun bambu. Para pembelinya tentu saja salaryman dan pegawai kantoran yang tidak sempat membuat bento sendiri di rumah mereka. Pada masa ini anak-anak sekolah pun tidak ketinggalan membawa bento dari rumah. Bento semakin berkembang dengan mulai dibuatnya beragam jenis isi, termasuk bento ala Eropa yang berisi roti sandwich. Pada periode Taisho [1912-1926], diperkenalkan kotak bento alumunium yang dianggap sebagai barang mewah. Karena hal itu, muncul kesenjangan di antara para murid yang membawa kotak bento biasa dengan kotak bento alumunium, akibatnya kebiasaan membawa bento dari rumah mulai ditinggalkan. Sebagai gantinya, pihak sekolah menyediakan makanan untuk disantap para murid dan guru.

Bento kembali populer pada awal tahun 1980 berkat munculnya bento kemasan siap saji yang dijual di toko dan supermarket. Saat itu penggunaan kotak bento yang terbuat dari kayu dan alumunium mahal diganti dengan bahan sterofoam yang jauh lebih murah dan praktis sekali pakai. Satu dekade kemudian bento semakin menjamur dan banyak dijual di supermarket serta toko-toko bento. Bahkan sekitar tahun 2003 bento mulai dijual di bandara udara, yang dikenal dengan istilah soraben. Soraben biasanya disantap dalam pesawat terbang atau ketika menunggu keberangkatan pesawat. Belakangan ini bento yang sedang populer di Jepang adalah bento yang dibuat dengan berbagai bentuk karakter anime/manga/artis, dikenal sebagai kyaraben.

KINERJA KOMPUTASI DENGAN PARALEL PROCESSING

materi softskill minggu ini saya akan membahas tentang kinerja komputasi dengan paralel processing. Parallel processing atau pemrosesan paralel memiliki pengertian yaitu penggunaan pada lebih dari satu CPU untuk menjalankan sebuah program secara simultan, atau penggunaan dua atau lebih tugas pada waktu yang sama dengan tujuan mempersingkat waktu penyelesaian tugas-tugas tersebut dengan cara mengoptimalkan resource pada sistem komputer yang ada pada tujuan yang sama. Maksudnya program dijalankan dengan banyak CPU secara bersamaan dengan tujuan untuk membuat program yang lebih baik dan dapat diproses dengan cepat. Dapat diambil kesimpulan bahwa pada parallel processing berbeda dengan istilah multitasking, yaitu satu CPU mengangani atau mengeksekusi beberapa program sekaligus, parallel processing dapat disebut juga dengan istilah parallel computing.

Pemrosesan paralel dapat mempersingkat waktu eksekusi suatu program dengan cara membagi suatu program menjadi bagian yang lebih kecil agar dapat dikerjakan pada masing-masing prosesor secara bersamaan. Performa dalam pemrosesan paralel diukur dari beberapa banyak peningkatan kecepatan yang diperoleh dalam menggunakan teknik paralel. Pada proses kerja pemrosesan paralel yaitu membagi beban kerja dan mendistribusikannya pada komputer-komputer lain yang terdapat dalam sistem untuk menyelesaikan masalah. Sistem yang akan dibangun tidak akan menggunakan komputer yang didedikasikan secara khusus untuk keperluan pemrosesan paralel melainkan menggunakan komputer yang telah ada. Maksudnya sistem ini akan terdiri dari sejumlah komputer dengan spesifikasi berbeda yang akan bekerja sama untuk menyelesaikan suatu masalah.
Kemampuan sistem paralel tergantung dari kemampuan pemrogram untuk membuat aplikasi terdistribusi ketika dijalankan pada sistem paralel. Jika node slave mempunyai prosessor lebih dari satu maka pemrogram harus memperhitungkan kemungkinan paralelisme 2 level : Paralelisme di dalam slvae node (intra-node parallelism) dan paralelisme antar slave node (inter-node parallelism). Inter-node parallelism menggunakan shared memory dalam node sehingga tidak melakukan pertukaran data secara explicit. Sedangkan inter-node parallelism melakukan pertukaran data lewat media yang menghubungkan antara node slave yang ada.
Komputasi paralel merupakan salah satu teknik melakukan komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer juga secara bersamaan. Pada komputasi paralel dibutuhkan saat kapasitas yang diperlukan sangat besar untuk memproses komputasi yang banyak. Di samping itu pemakai harus membuat pemrograman paralel untuk dapat merealisasikan komputasi. Pemrograman paralel memiki tujuan utama yaitu untuk meningkatkan performa komputasi. Oleh karena itu semakin banyak hal yang bisa dilakukan secara bersamaan dalam waktu yang sama, semakin banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan.

Banyak perkembangan-perkembangan baru dalam arsitektur komputer yang didasarkan pada konsep pemrosesan paralel. Pemrosesan paralel dalam sebuah komputer dapat didefinisikan sebagai pelaksanaan instruksi-instruksi secara bersamaan waktunya. Hal ini dapat menyebabkan pelaksanaan kejadian-kejadian dalam interval waktu yang sama, dalam waktu yang bersamaan atau dalam rentang waktu yang saling tumpang tindih.
Sekalipun didukung oleh teknologi prosesor yang berkembang sangat pesat, komputer sekuensial tetap akan mengalami keterbatasan dalam hal kecepatan pemrosesannya. Hal ini menyebabkan lahirnya konsep keparalelan (parallelism) untuk menangani masalah dan aplikasi yang membutuhkan kecepatan pemrosesan yang sangat tinggi, seperti misalnya prakiraan cuaca, simulasi pada reaksi kimia, perhitungan aerodinamika dan lain-lain.
Konsep keparalelan itu sendiri dapat ditinjau dari aspek design mesin paralel, perkembangan bahasa pemrograman paralel atau dari aspek pembangunan dan analisis algoritma paralel. Algoritma paralel itu sendiri lebih banyak difokuskan kepada algoritma untuk menyelesaikan masalah numerik, karena masalah numerik merupakan salah satu masalah yang memerlukan kecepatan komputasi yang sangat tinggi.

sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi
http://www.scribd.com/doc/40938360/Makalah-Arkom-Paralel-Processing
http://www.gudangmateri.com/2009/12/pemrosesan-paralel.html