Selasa, 16 Maret 2010

Kisah Nyata - Pengorbanan & Kebesaran Jiwa Seorang IBU...

Kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Taiwan, dan sempat dipublikasikan lewat media cetak dan electronic.

Ada seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Dia anak yg
cerdas, rajin dan cukup cool. Setidaknya itu pendapat cewe2 yang kenal
dia. Baru beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah
perusahaan swasta, dia sudah di promosikan ke posisi manager. Gaji-nya
pun lumayan.

Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor. Tipe orangnya yang
humoris dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman2 kantor
senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan cewe2 jomblo. Bahkan
putri owner perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus
pada A be.

Dirumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali. Sebagian
kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru
mengering. Rambutnya hanya tinggal sedikit dibagian kiri dan belakang.

Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka bakar.
Wanita tua ini betul2 seperti monster yang menakutkan. Ia jarang keluar
rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya kalau tidak ada keperluan
penting. Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung A Be.

Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan pekerjaan routine layaknya
ibu rumah tangga lain yang sehat. Membereskan rumah, pekerjaan dapur,
cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Juga selalu memberikan
perhatian yang besar kepada anak satu2-nya A be. Namun A be
adalah seorang pemuda normal layaknya anak muda lain. Kondisi Ibunya yang
cacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya.

Setiap kali ada teman atau kolega business yang bertanya siapa WANITA
CACAT dirumahnya, A be selalu menjawab WANITA itu adalah pembantu yang
ikut Ibunya dulu sebelum meninggal. "Dia tidak punya saudara, jadi saya
tampung, kasihan." jawab A be.

Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh sang IBU. Tentu saja IBUnya
sedih skali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya.
Ia semakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk
menjelaskan pertanyaan mengenai dirinya. Hari demi hari kemurungan sang
Ibu kian parah. Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun
dari ranjang. A be mulai kerepotan mngurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci
pakaian, menyiapkan segala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan
oleh Ibunya. Ditambah harus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum
dan setelah pulang kerja (di Taiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun
ada mahal sekali).

Hal ini membuat A be jadi BT (bad temper) dan uring-uringan dirumah. Pada
saat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari Ibunya, A be melihat
sebuah box kecil. Didalam box hanya ada sebuah foto dan potongan koran
usang. Bukan berisi perhiasan seperti dugaan A be. Foto berukuran postcard
itu tampak seorang wanita cantik. Potongan koran usang memberitakan
tentang Seorang WANITA berjiwa Pahlawan yang telah menyelamatkan Anaknya
dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat Anaknya dalam dekapan, menutup
dirinya dengan sprei kasur basah menerobos api yang sudah mengepung rumah.
Sang WANITA...IBU MUDA menderita luka bakar cukup serius sedang anak dlm
dekapannya tidak terluka sedikitpun.

Walau sudah usang, A be cukup dewasa untuk mengetahui siapa IBU MUDA
cantik di dalam foto dan siapa WANITA Pahlawan yang dimaksud dalam
potongan koran itu. Dia adalah Ibu kandung A be. Wanita yang sekarang
terbaring sakit tak berdaya. Spontan air mata A be menetes keluar tanpa
bisa di bendung. Dengan menggenggam foto dan koran usang tersebut, A be
langsung bersujud disamping ranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil
menahan tangis ia meminta maaf dan memohon ampun atas dosa-dosanya selama
ini. Sang Ibu-pun ikut menangis, terharu dengan ketulusan hati anaknya. "
Yang sudah- nak, Ibu sudah maafkan. Jangan di ungkit lagi".

Setelah sembuh, A be bahkan berani membawa Ibunya belanja kesupermarket.
Walau menjadi pusat perhatian banyak orang, A be tetap cuek bebek.Kemudian
peristiwa ini menarik perhatian kuli tinta (Wartawan). Dan membawa kisah
ini kedalam media cetak dan elektronik.

Teman2, biar bagaimanapun kondisinya, segeralah bersujud di hadapan MAMA. Selagi masih ada
waktu...Ajaklah MAMA untuk Bisa menikmati Hidupnya dg Penuh
kebahagiaan & kebersamaan dg Keluarga Besarnya...last but not least
Berikan yg Terbaik utk MAMA tercinta, Wujutkan Harapan & Mimpi
MAMA.....MENJADI KENYATAAN... .!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar